Kulit Gatal Setelah Pindah Rumah, Mungkin Ini Penjelasannya
Mungkin Anda pernah menjumpai anak yang tiba-tiba hipersensitif dan kesemutan saat pindah rumah di tempat lain, apalagi jika kondisinya sama sekali berbeda. Ada kalanya tubuh anak muda yang biasanya tinggal di daerah udara yang bersih langsung bereaksi ketika berada di tempat yang udaranya kotor.
Dermatologis dan pakar seks Raendi Rayendra menjelaskan bahwa ini bisa terjadi karena tubuh menerima alergen atau benda asing yang akhirnya memicu respons hipersensitif.
“Anggap saja kita sedang membicarakan debu, sudah di negara yang bersih datang ke Indonesia, disajikan untuk dirapikan, dihirup. Kemudian, kemudian tubuh menganggap alergen atau residu sebagai benda asing. Akhirnya, tubuh memberikan respons, terhadap Khususnya rentan sensitif berlebihan,” jelas Raendi.
Di negara dengan empat musim, hipersensitivitas yang diidentifikasi dengan debu biasanya lebih normal ketika pra-musim dingin muncul. Bukankah seharusnya ada sesuatu yang dikatakan tentang anak-anak muda yang umumnya tinggal di iklim dengan pencemaran udara yang tinggi?
Raendi mengatakan sangat mungkin untuk memperluas kekebalan sehingga Anda terbebas dari hipersensitivitas debu ketika Anda pindah ke tempat yang jauh lebih bersih. Namun, hipersensitivitas masih bisa terjadi karena berbagai pemicu, seperti iklim.
“Iklim dingin dapat menyebabkan hipersensitivitas. Dengan demikian, debu dan iklim, suhu juga dapat menyebabkan hipersensitivitas,” jelasnya.
Pada dasarnya, anak-anak memiliki kulit yang lebih ramping
dengan kerentanan muda sehingga mereka lebih tahan terhadap kekacauan yang
dapat memicu kepekaan. Lapisan kulit anak-anak lebih ramping daripada orang
dewasa. Kemampuan kulit sebagai lapisan pelindung tubuh juga tidak bertambah
seperti orang dewasa karena lebih ramping, juga karena sistem kekebalan tubuh
anak masih muda.
Komentar
Posting Komentar